
NMAA News – Usai prosesi penyerahan unit recreation car Porsche 356 Roadster Cabriolet milik Founder House of Volkswagen Sentul (HOV’S) Adi Yunadi Endjun yang dilakukan di gerainya, Co-Founder Tuksedo Studio, Gusti Handoko menegaskan kalau Porsche 356 tipe pesanan Adi ini tidak akan dilanjutkan atau diproduksi lagi oleh pihaknya.
Hal ini sebagai komitmen Tuksedo atas eksklusivitas permohonan yang diajukan Adi Endjun agar model yang dipesannya ini diusahakan tidak dibuka lagi order pemesanannya. “Harapan saya, model 356 Roadster Cabriolet ini yang pertama sekaligus bisa yang terakhir dibuat untuk saya saja ya,” senyum Adi sesaat sebelum acara handover ceremony dimulai.

Co-Founder Tuksedo Studio, Gusti Handoko
Menanggapi keinginan tulus Adi yang sudah dilontarkannya sejak awal dealing order di akhir Desember 2023 lalu, Gusti pun menyampaikannya secara lugas saat tampil memberi sambutan sebelum prosesi unveilling 356 Roadster ini dan juga di depan sejumlah media lokal Bali.
“Pengerjaan mobil ini total memakan waktu hampir satu tahun. Sejak Pak Adi datang akhir Desember 2023 lalu hingga kini saja, ada sekitar lima bulanan ya. Jadi hari ini selesai semua, dan kita serah terimakan. Mobil Pak Adi ini bisa saya bilang sangat spesial. Karena kami tidak akan produksi Cabriolet lagi,” jelas Gusti.
Jadi, tambah Gusti, seiring dengan request-nya Pak Adi kalau model Cabriolet ini hanya untuk Pak Adi saja, maka saya tegaskan kalau harapan dan keinginan Pak Adi ini 99 persen terwujud. The one and the only 356 Cabriolet untuk Pak Adi,” senyum Gusti.
Alasan lain, pengerjaan 356 Roadster Cabriolet memang diakui jauh lebih rumit dan kompleks dibanding model Sportcoupe dan varian Speedster-nya. Seperti pengerjaan tulang rangka atap softop-nya yang butuh ketelitian tinggi agar presisi dudukannya. Belum lagi pembuatan frame kaca, kaca samping pintu, hingga lis-lis aksesori yang harus akurat.
Kalaupun membuka orderan lagi, menurut Gusti, pihaknya hanya membuka untuk model 356 Speedster atau yang versi sportcoupe saja.

Adi Endjun saat menerima sertifikat kepemilikan kendaraan dari Gusti Handoko
Diakuinya, hingga kini permintaan dari dalam dan luar negeri atas karya Tuksedo Studio memang luar biasa antusiasmenya. Hal ini sejalan dengan tren kekinian di mana model sport klasik dari berbagai merek banyak diburu penggemarnya.
“356 Roadster Cabriolet yang kini milik Pak Adi tersebut juga sebenarnya kami buat untuk display di studio. Namun melihat kesungguhan dan passion tinggi Pak Adi terhadap keberlangsungan mobil klasik, akhirnya kami luruh juga untuk melepasnya. Model ini sudah sangat rare item di pasar mobil klasik,” beber Gusti.

Jajaran model lain bikinan Tuksedo Studio yang siap dikirim ke pemiliknya
Hingga kini menurut Gusti Handoko, sudah tercatat sekitar 30 antrean pemesanan mobil klasik masuk ke Tuksedo Studio. Peminatnya ini berdatangan dari sejumlah negara di Eropa, Amerika Serikat, hingga Timur Tengah. “Animonya sungguh besar, terlebih di luar negeri ya. Dari dalam negeri juga dari mereka yang rata-rata kolektor dan pehobi,” beber Gusti.
Kendati banjir orderan, namun Gusti menegaskan kalau ciri khas Tuksedo sebagai seniman pembuat mobil akan terus dipertahankan. Karena pihaknya bukan produsen, melainkan pekerja seni otomotif yang mengedepankan craftmanship, yang bermain pada detail dan tidak mengandalkan kemampuan canggih berbagai mesin berteknologi tinggi.