HOV’S News – Keputusan Adi Endjun akhirnya meminang sebuah Porsche 356 Roadster yang merupakan model rare dan terbatas dari re-creation car garapan Tuksedo Studio, sebenarnya menyimpan kisah menarik. Apalagi semuanya tidak melalui rencana matang, hanya terinspirasi dari sebuah mimpi yang belum terbeli.

Cerita unik dibalik pembelian sebuah 356 Roadster ini mungkin di luar akal sebagian besar orang. Namun, namanya dinamika hobi sebagai bagian dari proses kehidupan, selalu memunculkan inisiasi yang di luar prediksi. Ya, awal ceritanya dimulai ketika Adi Endjun memutuskan ikut rombongan Volkswagen Van Club (VVC).

Tepatnya di akhir Desember 2023, Adi yang juga anggota VVC ini ikut rombongan touring VVC ke Bali untuk memenuhi undangan ‘Volkswagen – Lost in Paradise’ (VLiP) Festival 2023 ke-5 garapan Bali Volkswagen Division (BVD) yang berlangsung 27-28 Desember 2023 di Lapangan Niti Mandala, Denpasar, Bali.

Selain mengunjungi acara puncak di Lapangan Niti Mandala, VVC pun memiliki agenda tersendiri untuk mengunjungi Tuksedo Studio di bilangan Sukawati, Gianyar. Nah, hingga saatnya perjalanan menuju ke lokasi, Adi mengaku belum terbersit apapun di benaknya, kalau di Tuksedo akan bertemu mobil impiannya tersebut.

Saat rombongan tiba di lokasi, perhatian dan antusiasme Adi langsung tertuju pada sosok Porsche 356 Roadster di salah satu pojok Tuksedo Studio. Tampak terlihat, si Roadster ini masih dalam proses pengerjaan. Usai beramah tamah dengan founder Tuksedo, Pudji Handoko, ia pun beranjak mengamati lebih dekat mobil impiannya tersebut.

Sambil ditemani Pudji, Adi mendapat informasi detail kalau Porsche 356 Roadster yang sedang dalam proses pembuatan tersebut belum ada yang memiliki. “Pasalnya, menurut Pak Pudji, mobil ini untuk display Tuksedo agar pengunjung bisa melihat jelas sosok hasil karyanya ini. Ya semacam show car gitu deh,” tutur Adi.

Usut punya usut, dari titik inilah, Adi seperti mendapat dorongan bathin agar bisa menyampaikan niatnya untuk meminang si Roadster ini ke Pak Pudji. “Saya tahu kondisi begini, langsung diskusi singkat dengan Wiwiek (istrinya Adi, red.) untuk memastikan dan menguatkan hati untuk bisa meminangnya saat itu juga,” beber Adi tersenyum.

Apalagi, salah satu anggota rombongan VVC yakni Ign. Hariry (VVC-450) ikut ‘mengompori’ dan meyakinkan Adi untuk bisa memanfaatkan momentum tersebut. Yang bisa jadi, tidak datang dua kali ini. “Mumpung belum ada yang punya, dan hanya satu dibuat, kenapa gak langsung dijadikan saja,” ucap Riry saat itu.

Bahkan, menurut Adi, si Riry langsung mencari kertas dan spidol untuk menuliskan ‘Sold to HOV’S’ dan ditempel pada kaca depan Porsche 356 ini. “Saya langsung tulis terjual ke HOV’S saja meski om Adi sepertinya masih bimbang. Ya, untuk yakinin om Adi biar segera di-booked sajalah, ha ha ha..” gelak Riry.

Mumpung ada kesempatan meminang, plus HOV’S juga butuh ikon yang unik, “Saya akhirnya putuskan harus memiliki model ini dan langsung membujuk pak Pudji dan menanyakan harga deal-nya. Tekad saya saat itu, harus deal sebelum keluar dari Tuksedo,” senyum Adi.

Akhirnya, setelah lewat diskusi alot, pak Pudji pun ‘rela’ melepas sang maestro 356 Roadster ini ke tangan Adi Endjun. “Saya melihat kesungguhan dan antusiasme tinggi dari pak Adi. Karena setiap saya bikin mobil, untuk melepasnya juga melihat karakter seseorang juga. Nah, Pak Adi ini memang yang punya passion tinggi dengan mobil klasik seperti ini. Saya jadi mantap melepasnya,” imbuh Pudji.

Setelah menyelesaikan proses administrasi, disepakati mobil akan diambil usai tuntas pengerjaannya. Termasuk proses QC yang akan dilakukan oleh tim Tuksedo Studio dengan mencoba jalan si Roadster sebelum diserahkan ke pemiliknya. Dan, pada Jumat 10 Mei 2024, prosesi handover ceremony pun sukses digelar. Porsche 356 Roadster by Tuksedo Studio resmi menjadi ikon baru HOV’S.