
HOV’S News – Kawasan Perumahan Citra Sentul Raya rupanya sudah menjadi pilihan hati Founder House of Volkswagen Sentul (HOV’S) R. Adi Yunadi Endjun, yang juga Founder dan CEO JS Foundation yang mewadahi berbagai unit usaha dan hobi di bidang otomotif, pendidikan, olahraga basket, hingga food and beverages.
Pada Sabtu (31/8/2024), Adi menggelar syukuran penempatan rumah barunya yang berada di kawasan perumahan Citra Sentul Raya, tepatnya di sisi jalan utama atau Boulevard Raya Elbrus yang menghadap langsung Sirkuit Sentul, Bogor, Jawa Barat.

R. Adi Yunadi Endjun, Founder HOV’S dan CEO JS Foundation sedang memberikan sambutan perihal syukuran rumah barunya
Dalam acara syukuran rumah baru tersebut, hadir keluarga dekat hingga para pengurus JS Foundation dan beberapa unit usahanya. Acara dimulai dengan sambutan Adi Endjun yang menceritakan secara singkat awal mula pemilihan rumah tersebut yang kebetulan berada dalam satu kawasan dengan garasi dan kantor HOV’S.
“Kami sudah merasa cukup dengan kehidupan di tengah kota Jakarta yang makin padat dan macet. Jadi nantinya waktu kami akan banyak dihabiskan di rumah ini. Secara lingkungan di sini jauh lebih tenang, jauh dari keramaian, udaranya masih segar dan jauh dari polusi, serta dekat dengan mobil koleksi saya tentunya,” tutur Adi.

Ustadz Ahmad Subhan Madinah, MA (posisi tengah, berpeci hitam) memberikan tausiyah menyejukkan tentang nikmat bersyukur, kisah rejeki, sedekah, dan kemuliaan atas karunia yang diberikan Tuhan yang maha kuasa
Secara desain rumah yang baru ditempatinya ini juga berbeda dengan tipe rumah yang sama di kiri-kanannya. Pasalnya, Adi merombak kembali beberapa desain paten dari developer untuk memaksimalkan kegunaan dan kebutuhan yang ingin dipenuhi dari rumah tersebut. “Usai serah terima kunci, rumah ini langsung kami renovasi lagi,” senyum Adi.
Semisal, menambah dan merombak ruang garasi yang dirasakannya terlalu kecil untuk rumah seluas itu. “Saya bikin garasi tambahan di lahan yang masih ada di sisi samping rumah. Sehingga bisa untuk masuk 3 sampai 4 unit mobil. Untuk garasi desain lama dari developer yang di sisi rumah satunya lagi, hanya bisa menampung 2 kendaraan berukuran kompak saja,” jelas Adi.
Paralel dengan pengerjaan garasi, arsitek renovasi tempat tinggal baru Adi ini, Dudiet Isfiantoro dari Studio Fifteen yang juga sahabat dekatnya Adi, mengembangkan lahan atas garasi menjadi tambahan kamar utama yang lebih luas dan penambahan ruang fungsional lainnya.
Posisi rumah baru yang bertolak belakang dengan rumah HOV’S yang pertama, membuat Dudiet menjebol tembok pagar untuk pintu akses yang memudahkan keluar masuk antara rumah di depan dengan rumah lama di cluster belakangnya.
Sebagai syarat afdhol dan layaknya sebuah acara syukuran rumah, Adi mengajak kehadiran pemuka agama setempat, Ustadz Ahmad Subhan Madinah, MA guna memberikan tausiyah menyejukkan tentang nikmat bersyukur, kisah rejeki, sedekah, dan kemuliaan atas karunia yang diberikan Tuhan yang maha kuasa.
Bahwasanya tanda bersyukur itu tidak sebatas hanya cukup dengan mengucapkan Alhamdulillah saja, melainkan dengan tindak lanjut berupa sikap, kata, dan perbuatan seterusnya, sebagai bentuk perwujudannya yang berguna dan bermanfaat bagi orang lain di sekitarnya.
Seyogyanya kita -katakanlah- sering biasa berucap syukur atas nikmat yang diberikan Allah SWT. Seringnya kita berbuat amaliyah bersyukur, namun tidak sedikit yang lari dari esensi makna bersyukur yang sebenarnya itu. Bahwa tanda masih adanya iman dalam diri kita, terwakili dari kata Alhamdulillah yang diucapkan.
Namun, prosentasa atas ucapan bersyukur itu masih bisa ditanyakan, lantaran ungkapan syukur ini tidak bisa hanya sebatas lisan saja untuk menandakan orang itu bersyukur atas nikmat yang diberikan. “Orang yang bersyukur itu, menggunakan atau memfungsikan semua nikmat-nikmat yang melekat pada dirinya dan sekitarnya, serta semua nikmat yang Allah berikan kepadanya, itu digunakan sesuai penciptaan yang Allah berikan atas nikmat itu,” papar Ustadz Subhan.
Artinya ketika seseorang itu bersyukur, setidaknya bisa melihat untuk apa nikmat itu diberikan kepada kita. Seperti nikmat mata untuk melihat. Namun apakah semua yang bisa kita lihat semua itu sudah membuat kita bersyukur, dan apakah kemudian ketika kita bisa melihat itu membuat kita bersyukur, yang mendaya fungsikan mata sesuai penciptaannya. Kalau penciptaan mata itu untuk melihat, buka serta merta melihat semuanya lantas bersyukur.
“Jadi, mendayafungsikan semua nikmat yang Allah SWT berikan ke kita, semuanya itu untuk menjadi wasilah ketaatan kepada Allah. Allah menciptakan mata itu untuk melihat, maka gunakanlah fungsi mata itu untuk melihat yang menjadi wasilah perantara dan sarana kita semakin dekat dengan Allah SWT,” imbuh Ustadz Subhan.
Usai tausiyah yang diberikan panjang lebar, acara dilanjutkan dan ditutup dengan makan siang bersama dengan menu liwetan Solo yang super nikmat. Plus menu tambahan nusantara lainnya seperti es cendol, puding, bakso, dan minuman segar lainnya.