HOVS – Kecintaan akan dunia hobi otomotif kendaraan klasik dan retro memang tidak lepas dari kehidupan seorang Bambang Soesatyo, Ketua MPR RI sekaligus Ketua Umum Ikatan Motor Indonesia (IMI) Pusat. Di sisi lain kesibukannya sebagai petinggi negara, ia masih sempat melakoni hobi lamanya di dunia otomotif.

Kali ini, Bamsoet, demikian sapaan akrabnya mengapresiasi dan mendukung penuh pelaksanaan event “Jakarta Auto Classic Meet Up” (JACMU) yang akan digelar akhir pekan ini, 18-19 Maret 2023. Event ini tidak hanya untuk mobil merek VW klasik saja, tapi juga terbuka untuk semua merek. “Asal masuk kategori klasik-retro,” sebut Bamsoet.

Event JACMU yang akan berlangsung di kawasan Lapangan Banteng, Jakarta Pusat ini merupakan ajang temu kangen para pehobi, pecinta, pemilik hingga penggemar mobil klasik retro di seputaran Jabodetabek. Selama ini, kegitana otomotif sendiri bisa dibilang belum pernah dilakukan di lokasi ini.

“Mari penggemar dan pemilik mobil klasik-retro di seputaran Jakarta, kita ramaikan JACMU sambil bersilaturahmi di ikon Kota Jakarta yang monumental ini. Sekaligus manasin mobil lawasan kita biar gak jadi kembang garasi,” ujar Bamsoet yang juga anggota VBC bernomor anggota VBC-111 ini.

Menurut Bamsoet, pihaknya berharap pengunjung acara ini bisa mencapai ribuan orang. Terlebih sudah dikendurkannya aturan pasca pandemi dan berlangsung di outdoor. “Bagi pengunjung ingin hadir, silakan beli tiketnya secara online di www.bostixx.com. Atau bisa on the spot langsung di counter tiket pada lokasi,” jelas Bamsoet dalam konperensi pers JACMU di Blackstone Garage, Jakarta, Rabu (15/3/2023).

Di event ini, Bamsoet bahkan akan mengerahkan koleksi VW-nya yang terdiri atas model Kombi, Beetle 1302, hingga VW Safari-nya yang di kalangan penggemar VW disebut akrab, ‘VW Pak Camat’. “Uniknya, semua unit ini tampil dengan warna kuning,” senyum Bamsoet.

 

Dalam pemaparan singkat tentang hobinya di dunia klasik-retro, Bamsoet menjelaskan setengah bercanda kalau penggemar mobil klasik-retro ini adalah mereka yang setia dan tabah. “Setia terhadap pasangannya. Karena sama mobil aja setia, apalagi sama istri. Lalu juga punya komitmen, penyuka tantangan, serta ‘tabah’ menghadapi omelan istri,” canda Bamsoet.

Ditambahkannya, ajang JACMU bisa dibilang merupakan ajang nostalgia di saat muda dulu, termasuk yang ia alami sendiri di masanya. “Tren di kalangan penggemar otomotif saat itu adalah berkeliling atau nongkrong di sebuah lokasi yang ikonik. Makanya sempat beken saat itu seperti Lintas Melawai, Lintas Sudirman, Menteng, dan sebagainya. Memori seperti ini yang bikin senang dan sehat,” cerita Bamsoet.

“Kalau pemakai dan penggemar mobil klasik itu sudah pasti orangnya setia. Saya jamin itu. Kenapa? Biarpun biaya perawatannya tinggi, rewel, sering mogok, tapi tetap kita pertahankan. Itulah buktinya, meski kita nambah mobil baru, yang klasik dipertahankan.” ujar Bamsoet.

Kini, mobil klasik yang awalnya hanya sekadar hobi, tapi lama-lama kini bisa berkembang menjadi investasi. Menurut Bamsoet, karena memelihara mobil klasik ikonik itu harganya bukan makin turun, tapi makin naik karena semakin antik. Karena makin lama, makin langka, maka harganya semakin naik.

Bamsoet juga menceritakan kisahnya saat awal menyukai mobil klasik. “Mobil pertama saya adalah VW Kodok yang saya beli hanya Rp 600 ribu. Itupun saya belinya nyicil saat jamannya masih kuliah. Nopolnya F Bogor, kondisinya mengenaskan, mobilnya ada di bengkel, kondisi ga jalan. Pelan-pelan saya perbaiki dibantu beberapa teman sampai akhirnya bisa jalan,” kenang Bamsoet.

Dari sinilah, hobi otomotifnya pun muncul haingga berkembang ke berbagai merek baik produk Eropa, Amerika, hingga Jepangan. Eksistensi kendaraan klasik-retro di Tanah Air memang perlu dijaga habitatnya. Karena turut menceritakan sejarah perkembangan dunia otomotif di Indonesia.

“Nah makna dari ini semua, mari kita rawat dan jaga mobil klasik-retro kita. Ajang JACMU seperti ini semoga bisa terus menjaga marwah kecintaan kita terhadap ‘piaraan’ klasik-retro kita, sekaligus mempererat silaturahmi yang membawa efek positif di segala hal,” pungkas Bamsoet